Untukmu Dasi Merah Berpeci
Kopi cangkir, tampil
apa adanya tanpa ada dusta dan pemanis mulutmu.
Warna yang memikat untuk membuatmu tertarik.
Warna yang memikat untuk membuatmu tertarik.
Membuat candu orang yang menghirupnya, khas tanpa parfum jalangmu.
Tak apa kubiarkan kopi cangkir ini dingin karena ada alasan agar aku memelukmu.
Kunikmati kopi cangkir dengan melihat skenario dramamu.
kau tabur janji keseluruh penjuru.
Berhasil membuatku bergelayut mesra pada janji manis kekuasaan yang pada akirnya membunuhku.
Pahit bagi mereka yang berharap pada janjimu, tak seperti kopi cangkir yang menyajikan kejujuran.
Tak apa kubiarkan kopi cangkir ini dingin karena ada alasan agar aku memelukmu.
Kunikmati kopi cangkir dengan melihat skenario dramamu.
kau tabur janji keseluruh penjuru.
Berhasil membuatku bergelayut mesra pada janji manis kekuasaan yang pada akirnya membunuhku.
Pahit bagi mereka yang berharap pada janjimu, tak seperti kopi cangkir yang menyajikan kejujuran.
Lagi-lagi aku mencium bau khas darimu, awak media menunjukkan aroma amismu. Jujur kopi cangkir pecah, tak apa masih ada mentari untuk mendoakanmu.
Hambar janjimu, terhimpit angin sunyi daun gugur terhempas menjadi sampah.
Kopi cangkir bernostalgia soalah tangguh walau rapuh.
Ketika penghalang terbebas hukum ditebas.
Agar kau sadar kurela terluka untuk ada disisimu.
Semangat berkarya kawan 👊🤘
ReplyDelete